Kenapa seorang ibu yang suka nulis perlu banget buat blog? Kenapa harus memilih blog? Kalo gak suka nulis bisa ga sih bikin blog? Yuk Simak beberapa alasan saya memilih untuk memulai menulis di blog.
Sejak memutuskan untuk
menjadi ibu di rumah membersamai anak-anak, amanah menjadi ibu sebagai madrasah
pertama anak-anak menjadi kompas hidup saya selama 6 tahun terakhir. Membersamai
mengobservasi kebutuhan anak dan berusaha memberikan yang terbaik bagi meraka
di masa golden period tumbuh kembang anak-anak. Beragam catatan dan jurnal saya
buat. Dokumentasi di facebook, Instagram. Namun ternyata mendokumentasikan tumbuh kembang anak di
sosmed itu banyak kekurangannya karena tidak memiliki system archive atau kolom
pencarian yang bisa digunakan. Ketika dokumentasinya sudah mencapai angka yang
tidak sedikit akan sangat sulit mencari dokumentasi yang kita cari, tanpa tema
tanpa pengaturan temporal. Apakah nulis di blog cuma bisa dibikin untuk urusan
parenting anak? Tentu tidak
1. Pengen punya rekam jejak tumbuh kembang anak
Ketertarikan saya pada
dunia parenting dan pendidikan anak menjadi hal yang sangat saya gemari karena
sebelum memilik anakpun, saya yang dulunya lulusan sarjana pendidikan ini
memang suka dengan dunia pendidikan dan rasanya tak akan pernah padam passion
saya disitu. Sebagi ibu yang terus punya semangat belajar saya juga secara
konsisten mengupgrade diri untuk menjadi versi diri saya yang kebih baik lagi
beragam webinar saya ikuti. Dibandingkan hanya menulis insight sederhana dalam
story Whatsapp yang seperti kita ketahui tulisan macam ini akan menghilang setelah
24 jam,kenapa tak menuangkannya di Blog?
Selama kelas coaching
blog yang saya ikuti, saat mendengarkan materi dari coach Marita saya juga
terangguk-angguk ketika coach Marita flash back tentang facebook yang dulunya
punya menu Notes untuk menulis catatan namun sekarang menu tersebut sudah
dihapus oleh Meta. Yap, saya termasuk yang merasa panik saat saya kehilangan
akses kepada catatan saya di jaman kuliah dahulu. Membaca tulisan saya di masa
lalu bagi saya merupakan nostalgia yang mengasyikkan dan sungguh merasa
kehilangan ketika saya kehilangan akses terhadap tulisan-tulisan itu, saya
bahkan masih menyimpan buku-buku diari saya sejak pertama kali memilikinya 19
tahun lalu :D
Kehilangan akses notes
di facebook membuat saya rela mencari tutorial bagaimana mengakses fitur notes
dengan bantuan artikel-artikel di google. Beruntungnya usaha saya tersebut
berhasil, dan saya sempat menyelamatkan dan mengkopi catatan-catatan lama saya. tentu saya tidak ingin lagi kehilangan catatan dan dokumentasi saya apalagi semua yang yang telah saya lalu bersama anak. Berikut ini salah satu dokumentasi kegiatan bermain bersama anak yang ingin saya ceritakan lebih detail lagi.
2. Serius menekuni Passion yang dimiliki ibu
Meski selama ini tidak aktif di dunia blog passion menulis yang saya miliki selama ini saya salurkan dengan membuat mikroblog di Instagram. Disana saya sharing tentang foraging dan sustainability. Namun lagi-lagi masalah arsip, karena instagram awalnya dibuat sebagai aplikasi sharing gambar, jumlah tulisan yang bisa saya tulis di aplikasi Instagram sangat terbatas. Ketika saya membuat bahasan tentang tanaman liar yang sedang saya geluti secara personal, keterbatasn instagram membuat saya harus memecah bahasan yang ingin saya sampaikan ke audience menjadi beberapa post carousel. Tampilan grafis yan menarik mungkin masih bisa disiasati, namun ketika bermunculan teman baru yang bertanya tentang topik tertentu saya menemukan kendala, saya tidak bisa memberikan satu link rujukan yang bisa mereka baca karena tulisan saya terkait topik tersebut terbagi menjadi beberapa postingan dan tentu saja perlu waktu yang tidak singkat untuk mencarinya. Menghadirkan informasi yang utuh bukan sepotong-sepotong menjadi salah satu goals saya untuk menulis hasil resume yang saya buat. Harapannya, dengan menuliskan dan mendokumentasikan informasi tentang tanaman yang menarik perhatian saya secara utuh dalam sebuah tulisan, dapat memberikan informasi yang lengkap dan bermanfaat bagi pembaca.
Totalitas memberikan info bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya pembaca
keunggulan lain menulis di blog adalah; blog bisa banget menfasilitasi perkembangan passion ibu. Seperti milestone saya pribadi, karena suka bermain dan belajar dengan anak, akhirnya menginisiasi sebuah komunitas untuk wadah anak-anak bermain dekat dengan alam. Tidak hanya rekam jejak tumbuh kembang anak, tapi galeri tumbuh ibu juga bisa rapi terdokumentasi dalam blog yang ibu buat.
3. Menulis
sebagai Me time bagi Ibu
Terbebas dari anggapan
bahwa ibu tidak memiliki waktu luang juga penting ditanamkan dalam mindset saya
bahwa, dengan membuat rencana yang efektif dan efisien selama membersamai anak
dan koordinasi yang baik dengan suami untuk menjalankan peran masing-masing
saya bisa membuat alokasi waktu yang baik sehingga tidak lagi merasa kehilangan
waktu dan punya kesempatan merawat diri melalui menulis. Yap tidak bosan saya
ungkapkan bahwa menulis bagi saya adalah salah satu cara saya merawat diri 😊
Kalo ga suka nulis apakah ibu masih bisa nge blog?
Tentu saja
bisa bu, tentukan dulu alasan ibu untuk nge blog dan percayalah ketika alasan
itu ada maka ibu tidak akan kehabisan amunisi untuk mengisi blog ibu. Tak harus
berpanjang kata, jika tujuan ibu membuat dokumentasi tentang Pendidikan anak di
rumah misalnya? Sesimpel menceritakan apa yang telah seharian ibu lalui Bersama
anak di rumah jadilah ibu bisa menayangkan sebuah artikel setiap harinya.
C ara mengelola
waktu biar bisa rutin nge-blog?
Jika berbicara tentang tips mengelola waktu banyak hal yang muncul di dalam kepala. Menurut saya manajemen waktu tidak bisa dipisahkan dari manejemen energi dan proses memetakan prioritas. Dengan memetakan prioritas kita bisa menyusun rencana dan jadwal yang bisa kita gunakan untuk mencapai tujuan. Ketika berkomitmen untuk menulis dan belajar blogging maka seketika saya harus memasukkan coaching bersama blogspedia dalam skala prioritas dalam menyusun rencana dan jadwal harian. Seperti hari ini, ibu-ibu arisan berencana menjenguk bayi salah satu teman arisan, namun saya memutuskan untuk datang sendiri di akhir pekan insyallah karena berapa pertimbangan dan salah satunya karena ingin mengalokasikan waktu yang saya miliki dalam 24 ini untuk menulis dan membuat artikel sebagai syarat pengumpulan tugas di Goggle classs. Meski libur tanggal merah, suami juga harus menghadiri pelatihan yang diselenggarakan secara online. Dalam hal ini suami juga menjadi support system bagi kelancaran saya mengikuti coaching, memiliki jadwal bersama yang sejalan dengan jadwal suami sangat penting juga dalam manajemen waktu kami. Membuat skala rencana yang fleksibel sesuai jadwal dan tugas belajar dari mba Marita dan tim dalam to do list bulanan, minguan dan harian.
Kondisi keluarga kami di
rumah dengan 2 anak balita 3&5 tahun juga lebih memudahkan saya untuk
bekerja solitare di waktu subuh. Saya bisa memiliki waktu sendiri yang lebih
banyak dibandingkan ketika anak saya masih berusia 2 tahun dan mengalami drama
penyapihan. Sebelum memutuskan mengikuti coaching dari blogspedia dan
memanfaatkan golden tiket yang saya miliki saya sudah menyusun persiapan dan
manajemen ekspektasi. Mencoba memahami diri sendiri dan kebutuhan saya untuk
menulis, menyadari aspek-aspek kehidupan saya di rumah dan bisa menentukan
celah kapan saya bisa bekerja/belajar selama coaching. Menyusun prioritas
harian dan manajemen energi yang saya miliki.
Itu dia beberapa alasan kenapa ibu-ibu perlu nulis di blog. kalau ibu punya alasan lain bisa ceritakan di kolom komentar ya Bu :)
pilh nulis ya mbak daripada arisan hehe skala prioritas yaaa
BalasHapusIya hehe, aku merasa perlu patuh dan disiplin sama to do list yg kubuat ya. Karena geser satu bs ambyar semua hihi
HapusAaa....sesama Ibu rumah tangga yang butuh blog buat me time dan catatan harian bersama anak-anak. Salaman dulu mbaa... Emang bener sih, dokumentasi kegiatan di medsos memang lebih simpel, tapi tidak bisa leluasa.
BalasHapusSip Salamaan mbaa, semoga sampai dewasa nanti anak2 bs dpt manfaat dr penjalan mereka sedari kecil ya mba
HapusBener banget kak Putri, aku juga termasuk suka nulis di note Facebook dan cukup kecewa fitur itu dihapus. Blog memang medium yg pas dalam menulis. Semangat terus ya kak
BalasHapusIyaa ih panik deh waktu itu. Sayang banget ya kalo hilang. Semangat jg buat Kk fafa💪
HapusMasyaAllah keren sekali Mbak. Ngeblog harus totalitas memberikan info bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya pembaca. Sip, bisa jadi inspirasi nih. Semoga Allah senantiasa menjaga niat baik kita ya Mbak. Aamiin
BalasHapusAamiin aamiin yarobaal alamiin, terimakasih udah mampir mba luluk 😊
Hapusadanya blogspediacoaching jadi memacu semangat untuk lebih atur waktu sebaik dan seoptimal mungkin ya mbak ? semangat mbak putri
BalasHapusIya nih digembleng banget dg parade tugas hihi, semangaat mba 🤗
HapusSama banget..nge blog bagi saya salah satunya jadi me time paling keren. Dimana kita bisa bebas berkreasi tanpa ada gangguan dari siapapun.
BalasHapusIbu perlu Memberi ruang buat diri sendiri ya mba. Semangaat juga ibuuk 💪saya kenal penulis berdarah minang lainnya yg asik asik jg tulisannya
HapusIbu perlu Memberi ruang buat diri sendiri ya mba. Semangaat juga ibuuk 💪saya kenal penulis berdarah minang lainnya yg asik asik jg tulisannya
BalasHapusMe timenya menulis😍 charge energi dengan nulis berarti ya. Aku suka bagian "segala sesuatu nya dikomunikasikan dan dikoordinasikan dengan pasangan " Sepakat mb. Sebnrnya kita masih bisa nulis. Asal komunikasi dan koordinasi sama pasangan ya. Terus semangat menebarkan semangat lewat tulisan ya mb😊
BalasHapusIya betul, salimg suport dengan pasangan adalah kunci ya 🥰
HapusBermain sama anak me time tersendiri ya... tau tau dah gede aja. makasih semangatnya buk...
BalasHapusBetul kak, waktunya bikin bounding banyak-banyak 🥰makasih udah membaca artikel ini
HapusIbu-ibu butuh refreshing untuk diri sendiri. Banyak cara dilakukan untuk me time, salah satunya adalah menulis. Semangat menebar kebaikan lewat menulis.
BalasHapusTerimkasih banyak bu, saya jg sangat terinspirasi dg bu yayuk 🥰
HapusSetuju sekali Kak. Menentukan alasan yang kuat sebelum nge-blog memang penting sekali supaya nggak kehabisan amunisi atau ide untuk membuat tulisan. Semoga terus semangat nge-blog nya Lak :)
BalasHapusSemangat juga ka tiara 💪💪
HapusAsik banget baca artikel ini mbak, masyaAllah dapat insight manajemen waktu yang jujur aku susah sekali mbak hehe. Dan memang sih dua ribu katanya ibu itu nggak cukup kalau cuma ngobrol saja, jadi ampuh sekali menjadikannya sebuah tulisan. Terima kasih ya mbak..
BalasHapusBetul buu, drpd lewat aja 2000 katanya. Mendinh ditulis ya 😄
HapusKeren mbaaa rapii tulisannya jadi betah baca
BalasHapusmakasih udah membaca artikel ini 🤗
Hapussama seperti namanya, nulisnya pun dari hati ya mb:)
BalasHapusInsyallah kak 🥰😊 makasih udah membaca artikel ini
HapusTime flies ya kak, jangan sampai terlewatkan :) makasih udah membaca artikel ini
BalasHapusMaasya Allah..mba. iya ya, dg menuliskan di blog, minimal mengurai menyoal setiap rasa ya mba.. hehhee
BalasHapusIya mba, bye bye kusut hehe
HapusMenulis itu perlu selain sebagai ungkapan hati ( mediasi ) ketika hati tidak tenang gundah dan tak ada teman sharing bisa dengan menulis, kalo dulu zaman SD kebih suka nulis diary heheh.. selai itu menulis juga bisa menuangkan ide gagasan pikiran rencana yang dibuat untuk kedepannya agar bisa lebih memotivasi diri sendiri menjadi lebih baik dan optimis tentunya
BalasHapus