temanturatea.com

Permainan Mengenal Warna Untuk Anak Usia Dini

Sangat disayangkan jika kita hanya mengenalkan anak dengan 12 warna saja. Jadi nostalgia, saya saja sampai SMA pensil warna yang saya miliki mentok si 24 warna Wak hihi. Tulisan kali ini saya ingin mengenalkan pemahaman baru  tentang warna, dan kenapa kita perlu mengenalkan lebih banyak warna kepada anak.


Bermain warna dengan anak


Anak-anak sangat suka sekali dengan warna-warna cerah ya Wak, sampai-sampai kondisi psikologis ini dimanfaatkan sebagai peluang oleh produsen snack, makanan hingga minuman anak-anak. Aneka cemilan makanan dan minuman anak-anak biasanya dibuat dengan bentuk yang menarik sekaligus warna yang cerah.

Anak-anak juga suka sekali mewarnai gambar dengan warna-warna yang cerah seperti merah, kuning, biru. Saat memasuki usia pra sekolah, anak-anak mulai mengenal warna-warna pelangi (mejikuhibiniu). Meski faktanya di dunia ini ada banyak sekali warna-warna lain selain warna-warna tersebut. Tidak hanya 12 namun ada ratusan bahkan bisa ribuan warna di dunia ini.

Karenanya penting bagi anak untuk mengenal banyak warna. Tujuannya sederhana, agar anak bisa mengenal lebih banyak warna tidak terpaku pada ke 12/24 crayon/pencil mereka. Meski Langkah ini sederhana, namun saya yakin dampak yang anak rasakan bagi perkembangan kreativitasnya akan sangat besar.

Setelah mengenal banyak warna anak bisa menggunakan pengetahuannya terkait warna-warna tersebut untuk mewarnai gambar. Wah harus membelikan banyak sekali cat pencil dan lainlain ya Wak? Mahal dong Wak?

Tidak Wak, kita bisa ajak mereka membuat warna yang mereka butuhkan secara mandiri. Menarik kan Wak? Saat ini mungkin mereka kurang tahu atau bahkan mungkin belum tahu bahwa dari ke-12 warna yang ada dapat memperoleh warna-warna lain yang baru. 

Anak kreatif
Anak mengenal lebih banyak warna untuk di ekspresikan

Ada sebuah penelitian Tindakan kelas yang saya baca mengenai permainan warna anak usia dini yang terbukti dapat meningkatkan kreativitas anak dalam mewarnai gambar. Peneliti mengajak anak-anak untuk mengenal macam-macam warna lebih banyak lagi melalui permainan warna. Hasilnya anak berani mencampur warna-warna yang sudah ada untuk membuat warna-warna lain yang baru.

Keterampilan mencampur warna ini diharapkan dapat membentuk keterampilan anak mencampur warna sehingga anak bisa lebih kreatif lagi dalam mewarnai gambar.

Bagaimana Cara Mengenalkan Warna Kepada Anak?


Tentu saja lewat permainan ya Wak. Karena bagi anak usia dini bermain adalah belajar. Pendekatan pembelajaran yang cocok untuk anak usia dini melalui permainan. Gordon & Browne pada tahun 1985 menyampaikan bahwa


“Bila anak TK diberi kesempatan untuk mengekspresikan diri secara kreatif maka hal ini akan menimbulkan gairah untuk belajar.”

Dengan kegiatan yang mengasyikkan anak bisa menikmati dan menyerap informasi baru dengan sangat cepat. Bahkan imajinasi dan kreativitas mereka berkembang sudah bisa berkembang sejak permainan dilakukan.

So, udah makin punya alasan untuk serius mengenalkan warna ke anak ya Wak? Berikut ini alternativ permainan mencampur warna yang bisa Uwak lakukan Bersama anak.


1. Mencetak warna


Kegiatan ini bisa dilakukan dengan mencampur dua warna primer menjadi warna baru diatas kertas. Bahan yang diperlukan kertas dan cat air. Caranya yaitu melipat

kertas menjadi dua, berikan warna berbeda di kedua sisi kertas , dan yang terakhir melipat kertas sambil ditekan, kemudian buka lipatannya.

Kegiatan mencetak warna ini juga bisa dilakukan menggunakan bahan alami seperti bunga dan daun. Saya pernah melakukan aktivitas ini bersama teman-teman komunitas Turatea Nature Study. Bisa kepoin keseruannya di sini ya Wak.

2. Mencampur warna dengan benang


Cara mewarnai dengan cara cetak benang menggunakan cat air caranya: yaitu melipat kertas menjadi dua, kemudian mencelup benang ke dalam cat air, dilanjutkan dengan meletakkan benang di atas kertas, kemudian melipat kertas sambil sedikit ditekan, dan menarik benang kemudian membuka lipatan kertas.


3. Mencampur warna dengan sedotan


Langkah yang dilakukan dengan meneteskan beberapa warna cat air ke atas kertas, dan meniup tetesan cat air tadi menggunakan sedotan ke sembarang arah. Hasilnya anak-anak akan melihat pencampuran warna terjadi di atas kertas.

4. Mencampur warna dengan air


Prose mencampur warna warni dengan media air. Persiapan yang dibutuhkan adalah pewarna makanan merah, kuning dan biru. 8 gelas bening dan secukupnya air.


Langkah permainan;

  • Siapkan 3 gelas
  • Teteskan pewarna makanan merah kuning dan biru pada masing-masing gelas
  • Tuangkan 200ml air ke masing-masing gelas sehingga menghasilkan 3 air berwarna
  • Selanjutnya siapkan satu gelas kosong, ajak anak mencampurkan warna merah dan kuning sehingga menghasilkan air berwarna jingga.
  • Lanjutkan proses pencampuran warna;
       Merah dan biru
       Biru dan kuning
       Merah dan biru dan kuning



Rekomendasi Buku Tentang Bermain Warna


Ada sebuah buku yang saya bisa rekomendasikan untuk permainan mencampur warna Bersama anak. Bukunya berjudul Campur, Campur, Campur. Karya Elly Taurina dan illustrator Aprilia Muktirinam diterbitkan oleh Bestari bekerjasama dengan Room to Read.

Buku anak bermain warna
Buku Rekomendasi Bermain Campur Warna

Buku ini ditulis dengan sangat menarik, menceritakan tentang 3 ekor dinosaurus berwarna merah, kuning, dan biru. Ketiga dinosaurus ini kemudian mengajak pembaca untuk mencampur-campur warna dan melihat warna apa saja yang dihasilkan dari pencampuran warna-warna tadi. Pengen liat refrensi membaca nyaringnya? Bisa nonton video di bawah ini ya 




Buku ini bisa dibacakan nyaring sebelum melakukan kegiatan mencampur warna Bersama anak. Recomended banget Wak!
Ketika anak sudah membentuk mental dasar tentang pencampuran warna dan bagaimana cara mendapatkan sebuah warna baru, kreatifitas mereka akan berkembang tanpa batas. 

Kreativitas (creativity) adalah salah satu kemampuan intelektual manusia yang sangat penting, dan oleh kebanyakan ahli psikologi kognitif dimasukkan ke dalam kemampuan memecahkan masalah.

Kreativitas juga sering disebut berpikir kreatif (creative thinking). Di era seperti sekarang ini kreativitas sering disebut berpikir inovatif (innovative thinking). Sebuah skill yang sangat dibutuhkan dalam manajemen dan teknologi, karena berkaitan dengan usaha menemukan, menghasilkan atau menciptakan hal-hal baru.

Untuk memenuhi tantangan dunia kerja yang akan dihadapi anak-anak kita di masa depan, kita sebagai orang tua perlu banget ya Wak mempersiapkan mereka untuk mampu berpikir kreatif dan inovatif. Jadi yuk gandengan mengupayakan permainan yang mendukung skill mereka yuk Wak. Punya ide bermain warna lainnya? Spill dong Wak di kolom komentar ya, terima kasih Wak 😊

Referensi;
Jurnal Obsesi Vol 1 No 2 (2017) Page 118 – 123 JURNAL OBSESI Journal of Early Childhood Education https://obsesi.or.id Permainan Warna Berpengaruh Terhadap Kreativitas Anak Usia Dini, Aisyah. Program Studi PG-PAUD Universitas PGRI Adi Buana Surabaya





8 komentar

  1. MasyaAllah. Aq mau cobain ke anak2 q ya kak. Baru bayangin rasanya udah seru banget.

    BalasHapus
  2. Wah bukunya menarik nih mbak put, wajib segera co biar bisa dibaca bareng anak2 :D

    BalasHapus
  3. Wow...menarik. bisa buat edukasi anak untuk mengenal warna.

    BalasHapus
  4. Seru sekali nih, bisa Read Aloud & Bookish Play

    BalasHapus
  5. Campur ... campur ... campur ... buku itu udah pernah saya baca sama para bocah, mereka suka sekali, Mbak. Anak-anak dulu suka nyampurin plastisin, ternyata beberapa warna diplastisin itu kalau dicampur menjadi warna coklat, ya, Mbak. Bicara soal warna kadang suka adu pendapat antara biru toska dan hijau toska. Terus, kalau belanja online, kita mesti tanya beul warna kainnya karena dari warna hinau saja punya banyak warna turunan. Aduh! Repotnya hehehe

    BalasHapus
  6. Wah, ini anak-anak bakal bahagia sekali dengan mainan warna. Jadi pengen coba nanti kalau anaknya udah toddler hehe

    BalasHapus
  7. Wah, pastinya menyenangkan untuk anak-anak. Terima kasih rekomendasinya, Mbak

    BalasHapus
  8. ini pasti seru banget kalau dimainkan sama anak-anak di rumah.. terima kasih rekomendasi bukunya juga..

    BalasHapus